Kata-kata mutiara cinta islami *)
Bagi seorang muslim dan beriman, cinta terbesar dan
cinta hakiki ialah cinta kepada Allah.
Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang
dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari
kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.
Dan
diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)
Jika
kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad
saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran:
31)
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)
Agar
cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya
kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama
berikut ini.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada
pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari
langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan
menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena
embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain
perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di
sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang
tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.
Hamka
Cinta
bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan
mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta
bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Hamka
Tanda
cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena
tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak
mengingatnya.
Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
Aku
tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal
kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian
padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa
lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau
murka terhadapnya.
Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)
Sesungguhnya
apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan,
istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah
terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.
Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)
Cintailah
kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan
bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
Ali bin Abi Thalib
Engkau
berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya?
Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu
engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai
itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.
A’idh Al-Qorni
0 komentar:
Post a Comment